Wednesday, December 26, 2012

Gunung Lawu

Setelah dari mahameru, puncak tertinggi di tanah jawa...kami berencana menuju puncak tertinggi kedua di jawa, yaitu gunung slamet di jawa tengah...tapi karena faktor waktu dan biaya akhirnya kami alihkan tujuan ke gunung lawu...

21 Desember 2012
perlengkapan dan logistik pun disiapkan...setelah kuliah malam selesai saya segera pulang untuk persiapan...taufik pulang lebih dulu..abrory dan yudi mengambil tenda di persewaan..iwan dan heri entah kemana...setelah semua siap kami janjian di bungurasih...rencananya kami menuju pos cemoro sewu dari surabaya menggunakan motor pribadi...saya pun nebeng abrory dan menunggunya di bungurasih sekitar pukul 23.00...kali ini tim sama seperti saat menuju mahameru...ada saya, abrory, taufik, yudi, fandy, iwan, dan heri...semua sudah berkumpul di mes taufik kecuali heri dan iwan..dan saya sudah menunggu di bungurasih..lama sekali mereka datang sehingga saya mampir membeli gorengan...awalnya ingin sekalian makan karena lapar, tapi kawatir kalau mereka tiba2 datang..ternyata setelah menunggu selema kurang lebih 1,5 jam mereka baru sampai...

22 Desember 2012
sudah saya bilang sebelumnya kalau saya tunggu di bawah jembatan bungurasih..tapi mereka mengambil arah lain sehingga sampai di pom dekat bungurasih..akhirnya taufik datang menjemput saya dan kami berangkat sekitar pukul 00.30...bertemu kembali rombongan saya beralih ke motor abrory...jalanan lancar karena dini hari masih belum banyak kendaraan...tapi banyak sekali truck besar yang melintas..di tengah perjalanan rombongan kami terpisah...hp yg dimatikan untuk menghemat baterai memutuskan komunikasi kami...saya, abrory, heri, dan iwan memutuskan istirahat dulu di pom bensin dekat nganjuk..kami rombongan paling belakang..fandy dan yudi lebih dulu karena mereka mampir ke ngawi untuk menjemput saudara yudi yang akan bergabung..taufik juga lebih dulu untuk ke ngawi ganti motor..

di pom kami tidur karena sudah tak tahan ngantuk..tetapi saya lihat iwan tidak tidur saat itu...sampai subuh kami bangun...setelah sholat kami lanjutkan perjalanan...setelah melewati nganjuk..kami disuguhi pemandangan hutan jati...lalu persawahan...dan bukit yang terlihat dari jauh, entah itu bukit apa di sebelah kiri kami...hingga akhirnya kami melewati tanda yang bertuliskan "madiun kota gadis" O.o....entah apa maksud dari tulisan tersebut :D kami belum tahu...perjalanan dilanjutkan sampai magetan dan jalan pun menanjak...pagi itu langit cerah...pemandangan hijau dan biru menyejukkan mata kami...dari jauh terlihat awan yang berkumpul...






kondisi jalan untuk menuju cemoro sewu cukup bagus..jalan sudah aspal dan tidak berlubang serta rata...kamipun nyaman berjalan sehingga hampir nyasar ke jawa tengah karena sudah melewati cemoro sewu dan cemoro kandang...ada 2 jalur pendakian gunung lawu yaitu cemoro sewu, di jawa timur..dan cemoro kandang di jawa tengah..jarak antar keduanya kurang lebih 500 meter..kali ini kami akan berangkat melalui cemoro sewu dan pulang melewati cemoro kandang...heri dan iwan mengejar saya dan abrory dan kami sampai di cemoro sewu sekitar pukul 08.00...taufik, fandy, yudi dan adiknya belum sampai..kami sarapan dulu dan menunggu kedatangan mereka..lalu dapat kabar kalau kunci motor fandy hilang sehingga harus mampir bengkel dulu...cuaca masih cerah saat itu...udara yang sejuk dan pemandangan bukit2 di kelilingi awan cukup membantu menghilangkan kejenuhan saat menunggu...harga makanan disini juga terbilang normal..karena biasanya harga di tempat wisata akan dipatok mahal...tapi tidak disini..sayapun belanja roti, air mineral, dll untuk bekal nanti..pukul 10.00 lebih rombongan yang lain tiba...awalnya kami bingung apa ada perijinan seperti di semeru disini..tapi ternyata kami hanya perlu membayar biaya adminsitrasi Rp. 7500/ orang di gerbang cemoro sewu...sekitar pukul 10.30 setelah berdoa, kami mulai berjalan menuju puncak hargo dumilah.
didepan gerbang cemoro sewu
Jalan yang kami lewati berbatu dan langsung menanjak, kata heri yang sudah pernah kesini memang jalur akan menanjak terus sampai puncak O.o...awalnya saya masih biasa dan akhirnya saya ngos2an...seperti biasa iwan juga kelelahan dan saya, iwan, heri berjalan dibelakang teman2 yang lain..semakin terus berjalan nafas semakin memburu dan detak jantung saya sangat cepat, dan akhirnya istirahat..perjalanan dilanjut hingga akhirnya kami sampai di pos yang saya pikir itu pos 1..tapi sayangnya itu hanyalah pos bayangan..saya kumpulkan tenaga disitu untuk menghadapi trek selanjutnya...

Perjalanan pun dilanjutkan, dan sepertinya tubuh saya mulai terbiasa menghadapi tanjakan tiada ampun ini..detak jantung yang cepat sudah semakin berkurang..meskipun beberapa kali istirahat, tetapi lebih baik dari sebelumnya..kabut pun datang dan menambah kesunyian suasana di jalur pendakian gunung lawu..
teman2 yang lain sudah jauh didepan..
perlahan tapi pasti melewati tanjakan jalur yang berbatu, akhirnya kami sampai di pos 1 sekitar pukul 12.00...di dekat pos 1 ada warung yang kebetulan buka..memang kata teman2 di lawu banyak warung, tetapi hanya buka di waktu2 tertentu...karena sudah terasa lapar dan malas membuka logistik kamipun makan siang di warung tersebut kecuali fandy, iwan, dan heri...menu saat itu adalah nasi pecel dan telur..cukup nikmat menikmatinya di tengah hutan :D ..dan saat itu kebetulan ada tempe yang dimasak agak kering serta dibalut tepung...awalnya saya malas untuk mencicipinya..tapi melihat reaksi teman2 setelah makan tempe itu akhirnya saya tergoda..entah bumbu apa yang ada didalamnya tapi menurut saya itu adalah tempe paling enak yang pernah saya makan !!! dan saat mau nambah tempenya sudah habisss T_T ..untungnya masih ada yang dimasak..jadi kami tunggu matang dan kami borong semua tempenya :D ..teman2 menyebutnya tempe rasa ayam, tempe rasa daging, tempe spesial, tempe istimewa, dll...entah apapun julukannya tempe di warung itu memang enak :D ..
warung dekat pos 1. jalur cemoro sewu
Setelah istirahat kami lanjutkan perjalanan..kabut mengiringi langkah kami..medan berbatu dan menanjak harus kami lewati..tak jarang kami berhenti untuk beristirahat..jarak dari pos 1 ke pos 2 cukup jauh..rute pun semakin menanjak..bebatuan alami yang tersusun seperti tangga rasanya tak habis2 kami lewati..kaki terasa cukup lelah..apalagi setelah mendengar perkataan heri kalau puncak hargo dumilah masih jauh dan masih dibelakang bukit O.o ...tetapi dibalik perjuangan itu, keindahan lawu tetap menemani perjalanan kami..





di tengah perjalanan, secara tidak sengaja kami bertemu pendaki lain yang telah kami kenal melalui salah satu situs jejaring sosial facebook. kami tidak pernah bertemu sebelumnya dan hanya tau dia dari facebook. tetapi dia memiliki ciri khas jika mendaki selalu memakai tank top. karena mirip, salah satu teman menyapa namanya, dan ternyata benarr. kamipun foto2 sebentar lalu tim saya melanjutkan perjalanan naik dan tim dia melanjutkan perjalanan turun.

kabut semakin tebal dan terkadang di iringi oleh gerimis kecil. hari sudah semakin sore dan kami masih jauh untuk mencapai puncak. berkali kali istirahat karena tanjakan tiada henti di jalur ini. kami berharap agar cuaca cerah dan tidak hujan. di tempat yang agak landai kami beristirahat lumayan lama untuk mengumpulkan energi.




selesai istirahat perjalanan dilanjutkan, dan kami melewati daerah yang lebih banyak batu besar bertumpukan..setelah itu lagi2 kami harus naik bukit..



arah puncak yang ditunjuk heri
kemudian hujan pun mulai datang..setelah semua tim siap memakai jas hujan kami lanjutkan perjalanan..tak lama hujan berhenti..kamipun melepas jas hujan dan kembali melanjutkan perjalanan...lagi2 hujan kembali turun..jas hujan pun kembali dipakai..gerimis kecil menemani kami hingga sampai di pos 2..kondisi pos 2 cukup rusak..atap tidak penuh..coretan2 dan sampah2 mengotori pos tersebut..kami berlindung di bagian yang masih tertutup atap untuk berteduh..di pos ini kami saling bercanda menghangatkan suasana, memasak mie instan, makan makanan ringan, bahkan ada yang tidurrr..

setelah beristirahat cukup lama di pos 2, kamipun berangkat kembali. kali ini track yang dilalui semakin menanjak. untuk rute terdapat banyak cabang, tetapi tetap ujungnya kembali bertemu. tinggal memilih jalan langsung menanjak untuk lebih cepat dan berat, atau jalan memutar yang lebih lama tetapi lebih ringan. hari sudah semakin sore, kami tidak lagi bertemu pendaki lain. suasana sungguh sunyi saat itu. berkali-kali kami istirahat untuk minum, makan-makanan ringan, sekaligus mengumpulkan tenaga. kami tetap berjalan berbaris dan jika ada yang lebih dulu maka akan menunggu teman lain yang dibelakang.



Terus berjalan dan berkali-kali istirahat hingga akhirnya kami tiba di pos 3. Kami langsung saja melewati pos 3 karena sebelumnya sudah istirahat. kondisi pos 3 saat itu cukup banyak orang dan sepertinya sedang digunakan untuk diklat suatu organisasi. dilihat dari wajah2nya seperti masih SMA. Letak pos 3 cukup tinggi dan bisa melihat jelas pemandangan kota. tapi sayang saat itu sedang banyak kabut.

sepertinya malam tak terhindarkan lagi, kami tidak sanggup berjalan terus dikarenakan bebatuan menyerupai tangga itu seperti tidak ada habisnya. tenaga sudah banyak terkuras, makanan ringan pun menjadi andalan saat itu. terkadang saya berjalan sambil merangkak untuk membantu kaki2 yang sudah lelah menopang tubuh. hingga akhirnya kami istirahat sekaligus menikmati udara dan pemandangan indah sekitar. saat istirahat, heri bilang kalau sejak dari awal tadi sampai sekarang kita tidak menemui satupun burung jalak, padahal seharusnya ada banyak di gunung lawu. dan katanya ada sebuah mitos di gunung lawu, "jika saat mendaki tidak ditemui burung jalak, maka pendaki tersebut akan tersesat". saat itu saya yang tidak terlalu percaya mitos berpikir, tidak mungkin tersesat kalau rute sudah jelas seperti itu. lagipula mungkin cuaca sedang gerimis kecil sehingga burung2 jalak itu bersembunyi. perjalanan pun kami lanjutkan. kali ini di rute pendakian ada pembatas jalan terbuat dari pipa untuk pegangan tangan, tapi banyak yang rusak karena longsoran. sore itu, pemandangan sangat indah di lereng gunung lawu yang membuat kami semua terpesona. cahaya matahari terbenam dipadu perbukitan dan diatas awan beserta lebatnya hutan menyejukkan mata kami. lampu2 kota mulai menyala di bawah. terlihat seperti titik2 bercahaya dari atas. udara sudah semakin dingin, dan rasa lapar mulai terasa.


pemandangan sore hari di lereng lawu
it's me...

taufik, iwan, abrory, dan saya
pelan tapi pasti kami lalui tanjakan berbatu yang menyerupai tangga tersebut, berkali kali berhenti dan hari semakin gelap.. puncak semakin dekat, dan saya pun semakin bersemangat..tanjakan yang semakin berat pun memaksa saya untuk merangkak agar dapat melaluinya..kami terus berjalan berurutan agar tidak terpisah oleh gelap malam..kami berpapasan dengan beberapa pendaki lain yang mau turun saat berada di tanjakan yang cukup tinggi dan terjal..karena cahaya sudah semakin berkurang akibat gelap, senter pun dinyalakan..rentang jarak berjalan teman2 pun semakin di perkecil..hingga sampailah kami di pos 4..kondisi pos 4 ini tidak terdapat bangunan..dan saat itu kami menemui pendaki yang sedang membuat perapian..dan katanya dia mendaki seorang diri !!!! O.o

kami hanya berhenti sebentar untuk mengobrol dengan pendaki tersebut sebelum kami lanjutkan perjalanan..tanjakan masih senantiasa menemani perjalanan kami..hari sudah gelap..angin dingin bertiup lebih kencang saat kami berada di tempat terbuka..kini di sebelah kanan kami adalah jurang..kami masih istirahat untuk mengumpulkan tenaga..hingga sebagian berjalan lebih dulu dan sebagian masih istirahat..mungkin berjarak 20 meter hingga saya dan teman2 yang didepan kembali menunggu..suhu udara cukup dingin saat itu, apalagi ditiup oleh angin..kabut perlahan mulai berkumpul..dan teman2 yang dibelakang tidak ada kabar..kami panggil2 tidak ada sahutan..senter pun tidak terlihat..hingga salah satu dari kami kembali turun untuk melihat mereka dan ternyata masih istirahat, akhirnya mereka menyusul kami..track saat itu relatif lebih datar dari sebelumnya..kami terus berjalan, fandy yang ada didepan saat itu dan heri di belakang..

terus berjalan melewati beberapa tanjakan dan akhirnya sampailah kami di tempat datar yang lumayan lapang dan hanya ada rerumputan disana, seperti itulah kondisi pos 5..tidak ada bangunan disini, hanya ada plat penanda pos 5 yang ditempel ke pohon..disebelah pohon ada jalur seperti lorong masuk hutan yang cukup lebar..kami terus berjalan lurus dan kami pikir itulah rutenya..fandy pun bertanya pada heri benarkah lewat situ, dan kata heri "ya"...kami terus berjalan menyisiri rute tersebut..rutenya cukup datar, jalanan setapak dan kanan kiri pepohonan hutan lawu..terus berjalan hingga sampailah kami di tumpukan batu2 kecil..batu2 tersebut disusun membentuk tulisan2..kami semakin yakin rute kami benar setelah melihat susunan batu2 tersebut, pasti disusun oleh pendaki yang sedang melintas..perjalanan dilanjutkan melewati track seperti bekas lintasan air, banyak batu2 kuning seperti bekas belerang dan rute pun semakin tidak jelas..hingga akhirnya buntu..tidak ada rute lagi saat itu, heri kemudian maju untuk mencari rute dan memang tidak ada jalur..semua tertutup pohon..kita tersesat!!!

akhirnya kami semua mencari rute yang benar bersama-sama..menurut heri..jalur yang benar adalah jalur yang kanan dan kiri jurang..kami kembali..mencoba setiap jalur tapi belum juga menemukan jalur yang benar..saya sudah cukup lelah dan lapar saat itu..haus pun juga tidak begitu terasa akibat suhu dingin dan kabut pun sangat tebal..misi saat itu adalah mencari jalur yang kanan dan kiri jurang..karena tidak ketemu kami pun memutuskan untuk kembali melewati jalur yang kami lalui tadi..hingga sampai di dekat bukit..abrory pun bertugas untuk mencari jalur dengan naik keatas bukit tersebut..taufik pun bertugas menemaninya..abrory terus naik menembus gelapnya malam, dan taufik tidak berani melanjutkan karena takut hilang, dia berhenti di tengah bukit..hmm..cukup beralasan alasan tersebut :D

heri pun mengejar abrory..cahaya senter mereka pun tidak terlihat lagi..karena mereka berada di balik bukit..akhirnya terdengar suara panggilan dari mereka..kami pun naik ke bukit tersebut..sangat terjal sekali jalur saat mulai naik..setelah sampai di posisi taufik yang berada di tengah bukit heri berteriak untuk berhenti dan kembali..jalur salah lagi..ternyata memang jalur yang ditemukan abrory kanan kiri adalah jurang, tapi menemui jalan buntu di ujungnya..dan ujung tersebut adalah jurang..untung saja tidak terjadi apa2..karena gelap malam dan kabut tebal cukup menghalangi pandangan..kami berteriak-teriak memanggil-manggil dan memminta pertolongan karena mungkin saja ada pendaki yang dengar dan membantu kami..saat kami berteriak ada sahutan dari bawah, suara cowo dan cewe..tapi hanya menyahut beberapa kali kemudian hilang..

kami kembali turun dari bukit tersebut..heri merasa perjalanan kita terlalu jauh..harusnya setelah pos 5, jarak ke sendang tidak seberat dan sejauh ini..saya teringat mitos yang dikatakan heri sewaktu istirahat.."jika pendaki tidak bertemu burung jalak maka pendaki tersebut akan tersesat"..muncul sedikit rasa kawatir kalau tidak menemukan rute yang benar, karena saat itu kabut tebal dan hujan gerimis mulai turun..tapi saya memiliki rencana darurat jika belum menemukan rute akan membuat camp dan menunggu pagi bersama teman2..selain itu kedatangan kami bukan berniat buruk, jadi saya yakin pasti ada jalan..kabut tebal membuat pandangan berkurang, senter kami tidak bisa menembus kabut..ternyata jalan untuk kembali ke pos 5 tidak semudah yang dibayangkan..kami bingung mau mengambil rute yang mana..kami berhenti di batu2 yang tersusun tulisan2 diatas tanah..kami berkumpul memutar dan berdoa menurut agama masing2 agar ditunjukkan jalan..hujan rintik2 dan kabut tebal masih menemani kami..kami berhenti dan istirahat..akhirnya heri memutuskan mencari jalur sendiri..dia segera berjalan sendiri, untungnya fandy segera mengikuti karena heri cuma membawa senter korek yang kecil..mereke masuk hutan..lama kami menunggu..saya mengarahkan senter ke langit, siapa tau ada yang kebetulan melihatnya..tetapi sepertinya sia2 karena kabut tebal..

heri dan fandy tidak kembali2..saya berusaha menghubungi handphone mereka tetapi tidak ada sinyal..teman2 yang lain ada yang berusaha menyusul tapi dilarang teman yang lain..karena kelompok akan lebih terpecah belah nantinya..lama sekali kami tunggu, heri dan fandy belum kembali..saya rasa mereka juga bingung jalan untuk kembali..rencananya kami ingin menyusul mereka tetapi kawatir jika mereka kembali tidak ada orang di tempat semula..akhirnya kami kembali berteriak..memanggil-manggil berharap ada jawaban..percobaan berkali kali ini akhirnya membuahkan hasil..salah satu teman mendengar ada sahutan di seberang hutan..dan terlihat cahaya senter ke arah langit..akhirnya kami bergerak karena sepertinya itu suara heri..kami tidak melewati jalur yang digunakan heri..tapi kami melewati jalur yang sepertinya telah kami lewati..dan setelah keluar dari hutan kami bertemu heri dan fandy beserta sepasang suami istri..ternyata pasutri itu juga tersesat, dan mereka yang membalas panggilan2 kami saat di bukit..sedangkan heri dan fandy tidak tahu jalan kembali ke tempat kami, pantas saja mereka lama dan tidak kembali2 -_-' ..

akhirnya misi saat itu adalah kembali ke pos 5 dan berencana menunggu pendaki lain yang lewat pos 5 tersebut untuk menanyakan rute, jika tidak ada pendaki yang lewat kami berencana camp di pos 5..perjalanan menuju pos 5 tidak mudah karena harus mencari rute..berkali kali kami salah mengambil rute..jarak antar teman pun semakin rapat karena kawatir ada yang terpisah di tengah kegelapan dan kabut tebal ini..sebagian tidak membawa senter..setelah lama tidak menemukan pos 5 kami hampir terpisah..rombongan saya dan suami tadi memilih jalur yang berbeda dari jalur istrinya..istrinya jalan lebih dulu dan kami kehilangan jejaknya..akhirnya kami menunggu..kemudian suaminya menyusul dan kami ikuti..istrinya pun kembali dan memanggil..menurutnya itu adalah jalur yang benar..tapi kami semua ragu karena sepertinya belum pernah kami lewati..tapi akhirnya kami coba dan memang itulah jalur yang benar..kami semua kembali di pos 5..saya sangat lega setelah tiba di pos 5..

tiba2 hujan turun lebih deras..pasutri tersebut segera mendirikan tenda..belum sampai tenda mereka berdiri tiba2 heri berteriak dan memanggil kami karena dia telah menemukan jalur yang tepat..sebenarnya ada petunjuk terbuat dari kayu bertuliskan arah puncak..tapi mungkin karena tertutup kabut dan ada jalur lain yang didepan mata kamipun salah jalur..jalur yang benar adalah setelah pos 5 kita mengambil arah ke kanan disebelah jurang..kemudian melewati jalur yang di sebelah kanan dan kirinya adalah jurang..bukan langsung masuk jalur di sebelah pos 5..

setelah menemukan jalur, pasutri tersebut bareng bersama kami..kamipun melanjutkan perjalanan dan memang melewati jalur yang di kanan kirinya jurang..sebagian teman2 memakai jas hujannya tapi saya tidak..saya terus melewati jalur yang lumayan menanjak..heri berjalan didepan tapi kemudian berhenti untuk merokok..akhirnya saya didepan saat itu karena kata heri jalur sudah jelas..saya terus menyusuri jalur tersebut dan beberapa kali melihat ke belakang untuk cek teman2..track sudah relatif datar..memang menanjak tapi tidak begitu menguras tenaga..jalur tersebut disusun dari batu2 dan di sebelah kanan jurang..saat istirahat lampu2 kota terlihat jelas..entah kota mana itu..cahaya berwarna warni cukup menghibur kami setelah tersesat..beberapa cahaya bergerak pelan dilihat dari atas..mungkin itu adalah cahaya kendaraan yang sedang berjalan dibawah..kabut sudah mulai hilang saat kami berhasil menemukan jalur yang tepat..cukup lama kami beristirahat menikmati pemandangan lampu2 kota hingga akhirnya kami lanjutkan perjalanan..tibalah kami di sebuah warung didekat sendang..saya tidak tahu sendang apakah itu karena hari sudah gelap..kondisi didalam warung sudah hampir penuh..disediakan tempat istirahat untuk pendaki yang beralaskan alang2 kering dilapisi alas sekedarnya..kami segera masuk dan mencari tempat yang kosong..sampai di tempat itu saya baru merasa lebih kedinginan hingga menggigil..mungkin karena tidak ada aktivitas..saya segera memesan makanan dengan teman2 yang lain..posisi pasutri di sebelah heri, lalu iwan, fandy dan saya..sedangkan yang lain berada di posisi yang berbeda karena hanya disitu tempat yang tersisisa..kami tiba di warung tersebut sekitar pukul 20.30..saya tidak menyangka akan ada warung di tempat setinggi ini..bagaiamana mereka membawa bahan2 makanan dan berjualan di ketinggian seperti itu..sepertinya mereka memang manusia super :D ..memang saya pernah dengar ada warung mbok yem di salah satu puncak lawu, tapi warung ini sepertinya bukan warung mbok yem..

setelah meminum jahe anget suhu tubuh saya mulai stabil..sambil menunggu makanan, saya, fandy, iwan, dan heri bermain kartu..yang lain tidur..beberapa pendaki berdatangan untuk beristirahat juga..ada juga pendaki yang kehilangan anggotanya lalu kembali lagi mencari rekannya..mungkin juga mengalami hal yang kami alami sebelumnya..akhirnya makanan pun tiba..menu saat itu nasi pecel dan telur goreng karena sepertinya menu hanya itu..bekal saya sebagian besar masih utuh..setelah makan kamipun tidur..sebenarnya heri mengajak untuk langsung ke puncak. setelah makan dan mendirikan tenda disana..tapi rencana itu ditunda sampai jam 23.00..saya dan teman2 yang lain segera ditelan oleh sleeping bag..


23 Desember 2013
saya terbangun karena dingin dan asap kompor yang mengganggu pernafasan saya pukul 01.00 dini hari..saat terbangun tempat istirahat tersebut semakin ramai..saya berusaha memejamkan mata tetapi susah untuk tidur..akhirnya duduk sebentar mengamati lingkungan dan berusaha tidur lagi..terbangun lagi sekitar jam 02.00..sama seperti sebelumnya saya berusaha untuk tidur lagi..kemudian terbangun sekitar jam 03.00..karena susah untuk tidur lagi saya pun bangun..teman2 yang lain masih tertidur akhirnya saya bangunkan..untuk segera menuju puncak hargo dumilah dan menikmati pemandangan sunrise disana..setelah semua bangun kini heri yang belum bangun..kata teman2 yang lain dia tidur paling malam..dan membangunkan yang lain untuk menuju puncak pukul 23.00..karena tidak ada yang bangun dia pun menyerah dan akhirnya tertidur juga..saya tidak merasa dibangunkan karena sudah tertidur pulass :D

saya pun membereskan perlengkapan dan keluar dari gubuk warung tersebut..udara sangat dingin..tapi terasa segar untuk pernafasan..lampu2 kota masih terlihat kelap kelip dan berwarna warni..di langit terlihat ratusan dan mungkin ribuan bintang yang terang menghiasi langit gunung lawu..kabut sudah hilang dan cuaca cerah pagi itu..saya tetap berada diluar untuk menikmati suasana, saat itu cukup ramai orang2 yang telah mendirikan tenda diluar warung..karena teman2 yang lain belum juga keluar saya pun segera masuk lagi dan semua masih bersiap2..saya tidak kuat lama2 di warung karena asap kompor kayu yang mengganggu pernafasan..setelah semua siap sekitar pukul 03.45 kami berangkat menuju puncak..kata heri jarak puncak dari warung sudah dekat, sekitar setengah jam perjalanan..untungnya sudah ada yang tahu rute sehingga kami tidak perlu mencari arah..tanjakan langsung menyambut kami..kali ini bukan tanjakan berbatu lagi seperti sebelumnya..tanah agak licin setelah hujan..saya pun ngos2an dibuatnya..berkali-kali istirahat untuk menunggu teman yang lain..pohon2 yang tidak terlalu besar membantu kami untuk berpegangan dan sedikit berlindung dari angin dingin..kami tiba di tempat yang agak terbuka dari pohon, dan ada tenda disitu..berjalan sebentar dari situ sampailah kami di puncak gunung lawu, hargo dumilah 3265 meter diatas permukaan laut sekitar pukul 04.30.

Perasaan senang, lega, puas, kagum, dll campur aduk di pikiran saya..suasana masih gelap saat itu, di ufuk timur sudah terlihat cahaya matahari dan saya sudah cukup lelah oleh tanjakan..saya duduk di dekat tugu hargo dumilah dan berlindung dari angin dingin..teman2 yang lain sibuk mendirikan tenda..di puncak banyak sekali orang yang juga menunggu untuk menikmai sunrise..


saat duduk di sebelah tugu hargo dumilah, saya sempat mencium gas seperti bau gas elpiji..2 kali saya mencium gas yang sempat membuat saya pusing tersebut..saat saya bertanya pada taufik apa mencium bau gas juga, ternyata tidak..jadi saya berpikir mungkin itu bau gas kaleng yang digunakan pendaki untuk memasak..atau mungkin ada kawah gunung lawu yang masih mengeluarkan gas beracun..karena saya pernah baca sebelumnya ada kawah muda gunung lawu yang bernama kawah condrodimuko yang masih aktif..tapi entahlah setelah itu saya tidak menghirup bau gas lagi karena sibuk foto2 :D
sunrise..
menikmati pagi

Pemandangan di puncak lawu cukup indah, kita bisa melihat gunung2 tinggi lain dari puncak hargo dumilah..saat itu juga kami berdiri diatas awan, awan2 tersebut berkumpul dibawah kami..suasana sejuk juga sangat nyaman untuk dirasakan..seakan perjuangan tak sia2 untuk menggapai puncak..di puncak hargo dumilah juga terdapat banyak pohon2 yang tidak terlalu besar..
lautan awan dilihat dari puncak hargo dumilah
sunrise di hargo dumilah
action
lautan awan




Cahaya matahari semakin menampakkan diri..dingin pun mulai berkurang...kami masih menikmati pagi saat itu dengan foto2..setelah itu sebagian ada yang tidur didalam tenda..dan sebagian memasak mie instan untuk sarapan..saya memilih ikut memasak mie instan karena sudah kelaparan :D




bareng2..


















full team didepan tugu hargo dumilah 3265 mdpl
Puncak lawu sangat indah, tetapi sayang banyak yang kurang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan..bahkan kadang bisa ditemukan plastik hitam yang berisikan sampah2, entah lupa dibawa turun atau memang sengaja ditinggal..Setelah acara sarapan selesai kami masih duduk2 di sekitar tugu hargo dumilah..ngobrol ngalor ngidul sambil menikmati suasana dan akhirnya kami bersiap-siap untuk pulang..segera membereskan perlengkapan...setelah membereskan perlengkapan tiba2 ada burung jalak di puncak hargo dumilah..sepertinya burung itu sedang mencari makanan dengan melompat kesana kemari..setelah itu burung tersebut terbang..

Saya pun menoleh pada heri dan berharap semoga ini pertanda baik dan kami tidak kembali tersesat..kami mulai turun sekitar pukul 08.00. Jalur yang kami lewati adalah cemoro kandang, sehingga saat turun kami mengarah ke warung mbok yem. kami juga menemukan bangunan saat perjalanan ke warung mbok yem. track saat itu tanah dan berbatu, turun dan sedikit tanjakan. pohon2 yang tidak terlalu besar berada di sepanjang jalur. ada banyak sekali cantigi dan edelweis di kanan dan kiri jalur. pemandangan saat itu lebih luas dibandingkan jalur cemoro sewu. tetapi jalur cemoro kandang memiliki jarak yang lebih panjang dibanding cemoro sewu.

terus berjalan dan sesekali istirahat sampailah kami di warung mbok yem, tetapi kami tidak berhenti dan tetap melanjutkan perjalanan. rencananya kami ingin mampir ke tawangmangu setelah turun gunung. atau mampir kerumah taufik di ngawi. perjalanan dilanjutkan melewati dataran penuh pepohonan, kemudian melewati lereng bukit dan sedikit menanjak..terkadang ada tanjakan yang cukup menguras tenaga hingga memaksa kami untuk istirahat. selain itu pasutri yang bertemu kami saat tersesat juga bareng kami sehingga kami harus menyesuaikan keadaan mereka. katanya istrinya kemarin habis muntah darah dan katanya juga memiliki penyakit leukimia. mereka mendaki karena keinginan istrinya untuk bisa menikmati udara segar. mereka juga menawarkan setelah turun gunung mau mentraktir sate kelinci untuk kita semua, kami pun menjawab tidak usah repot2, dan heri bilang cukup foto bersama saja. padahal saya yakin dia berharap sate kelinci juga :D. cukup jauh jarak menuju pos 4, kabut pun mulai datang sehingga pemandangan jauh tidak bisa terlihat jelas. 


menuju pos 4


rute menuju pos 4
cukup lama kami berjalan dengan sesekali istirahat hingga kami sampai di pos 4. kondisi didalam pos cukup kotor sehingga kami memilih istirahat diluar pos. saat istirahat ini kabut datang dan semakin tebal. kami juga bertemu pendaki lain asal jakarta yang sedang naik dan cukup ramah dengan menyalami kami satu per satu. mereka pun berhenti di pos 4 ini.


kabut tebal

setelah puas istirahat kami lanjutkan perjalanan turun. tanah padat dan mungkin bisa dibilang batuan padat harus kami lewati. kami harus berhati hati agar tidak terpeleset. bebatuan kecil juga harus diwaspadai. ada banyak cabang juga tetapi ujungnya tetap akan bertemu. banyak cabang2 pohon di jalur pendakian sehingga harus ekstra hati2. selanjutnya rute melewati lereng yang disebelah kanan adalah jurang..rute mirip saat ke ranu kumbolo..perjalanan relatif lancar meskipun sesekali istirahat, karena teman2 menunggu pasangan suami istri yang bareng kami. kecepatan perjalanan kami atur untuk mengimbangi mereka. saat istirahat terkadang saya sempatkan memejamkan mata karena sudah ngantuk sehingga tidak tau obrolan teman2. sekitar pukul 11.15 kami sampai di pos 3 renggek..
abrory
didalam pos kondisi sama seperti pos 4..disini juga banyak sampah. dan terdapat juga bekas sesajen di samping pos. sambil istirahat kami menunggu pasutri yang bareng bersama kami. setelah mereka tiba dan istirahat sebentar kami lanjutkan perjalanan. rute masih sama seperti sebelumnya, dalam melangkah perlu berhati-hati karena jalan licin. berkali kali fandy terjatuh dan juga teman yang lain. tapi rekor sepertinya masih dipegang fandy..wew..perjalanan terasa cukup lama saat itu..saya terus membayangkan berapa lama lagi sampai bawah karena sudah lelah dan mengantuk. tapi saya juga mengingat masih butuh beberapa jam lagi sehingga harus tetap berjalan.

di tengah perjalanan kami sering berpapasan dengan pendaki yang sedang naik. ada juga gadis cantik yang mau mendaki, seperti biasa insting taufik untuk menggoda tidak tertahankan lagi. tapi kami segera sigap untuk mengikatnya, menyumpal mulutnya, menutup matanya, dan melemparnya ke jurang...ahh tapi tidak sesadis itu..kami hanya mengingatkan saja sambil bercanda :D ..saat menuju pos 2 gerimis mulai datang, tapi saya tidak berniat untuk memakai jas hujan karena masih gerimis. saat teman2 berhenti memakai jas hujannya kami berpapasan dengan pendaki yang sedang naik. katanya pos sudah dekat, tetapi bukan pos 2, melainkan pos bayangan. ya sudahlah kita bisa berlindung di pos tersebut. saat mau mulai perjalanan tiba2 hujan deras dan memaksa saya mengeluarkan jas hujan. segera saya pakai dan perjalanan lanjut. kami melewati aliran air hujan, dan kembali harus ekstra hati2. saya sudah tidak memikirkan sepatu yang basah, daripada membawa sepatu safety mending saya pakai sekaligus untuk perlindungan kaki.

sekitar setengah jam berjalan sampailah kami di pos bayangan. heri sudah menunggu disana karena sebelumnya dia menerobos gerimis. teman2 menyalakan perapian dan sebagian memasak mie instan untuk mengisi kekosongan perutnya yang sudah demo untuk diberi makanan, sedangkan saya mencari posisi yang nyaman lalu tiduurrr. cukup lumayan lama saya tidur lalu terbangun karena saya kira teman2 mau melanjutkan perjalanan. sayapun setengah sadar karena masih mengantuk reflek bilang "ayo berangkat". ternyata hanya saya yang mengajak dan hanya abrory yang siap teman2 yang lain masih istirahat dan memasak. akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan berdua menembus hujan. yang saya pikirkan sata itu segera sampai bawah dan makan bakso. hujan seperti itu memberikan semangat untuk perjalanan saya. karena lelah tidak begitu terasa. saya berjalan agak cepat tapi kemudian menunggu abrory yang tidak memakai alas kaki. dia berjalan agak pelan karena agak terganggu dengan kerikil2. ternyata taufik dan saudara yudi menyusul dari belakang. kami melanjutkan perjalanan dengan jarang istirahat. berkali kali saya membuka mulut untuk merasakan segarnya air hujan di gunung lawu :D

sampai di pos 2 kami hanya berhenti sebentar untuk ngobrol dengan pendaki asal califonia. pendaki tersebut berencana mengelilingi dunia bersama beberapa keluarganya. setelah dari pos 2 kami langsung berjalan menembus hujan. kami sempat juga melewati bekas2 kebakaran hutan gunung lawu beberapa bulan yang lalu. rute semakin menguji kami oleh jalan yang licin dan aliran air yang cukup lumayan. kali ini giliran abrory yang sering terjatuh. saudara yudi dan taufik berjalan agak jauh dibelakang, saya didepan bersama abrory. rasanya saat itu seperti berjalan di tengah air terjun mini. saya sendiri juga sempat terpeleset tetapi tidak sampai jatuh. terus berjalan cukup lama kami sampai di pos 1. ada warung disana. niat ingin beli makanan ternyata warung itu hanya menjual minuman hangat. akhirnya kami berempat tidak jadi istirahat dan langsung melanjutkan perjalanan lagi. rute masih sama seperti sebelumnya bahkan terkadang lumpur yang harus kami lalui. harus mencari pijakan yang keras karena tertutup genangan air. terus berjalan tanpa istirahat kami melewati hutan yang lebih lebat dari sebelumnya. karena hujan saya tidak sempat mengeluarkan kamera saat itu. hutan ini seperti di film2 :D banyak pohon2 besar dan pohon pendek yang basah terkena hujan. sinar matahari pun hanya mampu menyinari sedikit didalam hutan. disertai kabut tipis suasana cukup indah saat itu. tapi kami terus berjalan dan seperti mendengar suara motor saya pun berjalan agak cepat dan bahkan sedikit berlari meninggalkan teman2. tapi ternyata masih agak jauh dan sayapun istirahat setelah lelah berlari. setelah teman2 berhasil menyusul kami lanjutkan perjalanan dan sampailah kami di gerbang cemoro kandang, jawa tengah sekitar pukul 14.45. ada banyak pilihan makanan disana tetapi kami putuskan untuk menuju cemoro sewu, jawa timur karena jaraknya sekitar 500 meter. 

cukup ramai disini..pemandangan cukup indah dan sangat sejuk. akhirnya kami putuskan untuk membeli bakso dipinggir jalan. dari situ kami juga bisa menikmati pemandangan sungai yang airnya terjun dan bukit2 yang dikelilingi kabut. kami beristirahat disana sambil menunggu teman2 yang lain. karena sepertinya teman2 masih menunggu pasangan suami istri tersebut. mungkin masih berharap sate kelinci gratis :D ..harga makanan disini juga terbilang wajar. nikmat sekali menikmati makanan hangat seperti bakso ini sehingga memaksa saya untuk membeli lagi.

perbatasan jawa timur dan jawa tengah


menunggu bakso siap

sungai


sekitar pukul 15.30 fandy datang seorang diri, ternyata dia melanjutkan perjalanan turun sendirian. lalu segera ikut memesan bakso dan beristirahat. setelah itu kami menuju cemoro sewu untuk beres2 dan mandi. sebelumnya saya hanya menunggu teman2 yang mandi dan berencana mandi dirumah taufik karena mampir disana. tapi akhirnya saya berubah pikiran dan mandi juga. pertama menyentuh air cukup dingin apalagi saat dibuat mandi. rasanya seperti mandi air es...bbrrrrrr...setelah mandi suhu tubuh saya langsung turun dan menggigil. karena saya pikir akan normal lagi maka saya biarkan saja. tetapi sampai teman2 yang lain sampai juga masih menggigil dan akhirnya saya dan abrory mencari kehangatan soto ayam..dan suhu tubuh kembali normal..lalu kami kembali ke tempat parkir yang merupakan rumah penduduk lokal dan dikenakan biaya 5000 rupiah tiap motor.
pemandangan dilokasi pemandian umum
setelah semua siap kami pun pulang sekitar pukul 17.00 dan menuju rumah taufik di ngawi..yudi dan saudaranya tidak ikut dan langsung pulang..sedangkan fandy langsung ke surabaya sendiri..tinggal saya, abrory, heri, dan iwan, serta tuan rumah taufik..

perjalanan pulang
taufik berjalan jauh lebih dulu..seperti biasa dengan gaya pembalapnya yang membuat kami ketinggalan..dan setelah kembali ngumpul kini giliran heri dan iwan yang entah dimana..setelah menunggu agak lama di perempatan akhirnya kami putuskan langsung menuju rumah taufik karena iwan dan heri di sms tidak ada kabar..sesampainya di taufik kami beristirahat dan tak lama heri dan iwan memberi kabar..taufik pun menjemput mereka sedangkan saya dan abrory tidur. saya terbangun setelah heri dan iwan tiba dan kami makan bareng dirumah taufik dengan menu spesial yang telah disiapkan ibunya. rencana awal kami segera pulang karena batas sewa tenda terakhir adalah malam itu. setelah dihbungi abrory ternyata bisa dikembalikan besok paginya. kamipun beristirahat dan berencana bangun jam 01.00 dini hari untuk pulang ke surabaya.

24 Desember 2012
pukul 00.50 alarm berbunyi dan segera saya membangunkan abrory, tapi katanya pulang besok pagi saja..karena sangat mengantuk sayapun setuju dan kembali tidur. besoknya kami sarapan dan disuguhi jajanan..sebenarnya cukup tidak enak karena sangat merepotkan..karena sudah agak siang kami pulang dan berpamitan pada orang tua taufik, tak lupa berterima kasih..segera memacu motor menuju surabaya..saat perjalanan kami terpisah dengan heri dan iwan karena abrory ingin berfoto dulu di sebuah tanda bertuliskan "madiun kota gadis"..
madiun kota gadis
setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan saat melewati hutan2 kami kembali bertemu heri dan iwan yang sedang santai ngopi dan menikmati suasana di pinggir hutan. tetapi kami tidak bisa berlama lama karena hrus segera mengembalikan tenda. kamipun jalan lebih dulu. saat sampai di surabaya dan di rental tenda ternyata tutupppp O.o ..kami segera mengontak pemilik toko. dan katanya sore saja tetapi untungnya tidak dikenai biaya tambahan. akhirnya sore saya kesana sendiri karena abrory pulang ke madura. saat sampai sana toko masih tutup dan saya tunggu sekitar setengah jam pemiliknya baru tiba. dan lagi2 saya dipaksa untuk kembali ke toko tersebut karena sang pemilik tidak membawa kunci toko dan tidak bisa mengembalikan KTP..dan besoknya saya kembali ke toko untuk sekedar mengambil KTP yudi..padahal perjalanan dari rumah saya dan toko hampir 1 jam O.o ..ya sudahlah..yang penting bisa merasakan pengalaman yang luar biasa saat mendaki gunung lawu..keindahan dan kenangan tersesat tidak akan terlupakan :D


Lokasi : Gunung Lawu, Karanganyar, Wonogiri (Jawa Tengah), Magetan (Jawa Timur)

1 comment: