Thursday, January 13, 2011

Coban talun

Suasana pegunungan yang sejuk dan cukup lebatnya hutan di wilayah ini, menjadikan Coban Talun sebagai salah satu tempat perkemahan yang ideal. Selain itu, juga terdapat air terjun dengan airnya yang sejuk.

Tetapi jangan salah, saat masuk ke wilayah coban talun anda tidak akan langsung menemukan air terjun dengan mudah. Anda masih harus berjalan kaki melewati jalan setapak yang terjal dan licin, selain itu untuk mencapai letak air terjun coban talun butuh kerja keras dan semangat juang yang tinggi. Dan juga butuh stamina yang prima, karena dalam perjalanan mencapai lokasi air terjun ini, anda harus melalui jalan setapak yang memliki kemiringan yang cukup tinggi. Penuh tumbuh-tumbuhan liar, selain itu masih belum ada tanda-tanda atau petunjuk untuk mencapai lokasi air terjun. Sehingga anda perlu bertanya kepada penduduk lokal yang ditemui disitu agar tidak kesasar. Kalau tidak menemukan penduduk lokal yang bisa ditanyai, berarti nasib anda yang kurang beruntung..hehe...tapi tenang aja masih ada tukang parkir yang bisa memberi petunjuk saat garis start. Tidak disarankan memasuki kawasan air terjun Coban Talun ini di musim hujan karena tanah yang licin, bahaya banjir dan longsor. Saya 3 kali terpeleset karena jalan setapak yang terjal dan licin. Saat saya mengunjungi coban talun. Saya bingung, dimana letak air terjunnya. Karena pemandangan inilah yang pertama kali saya liat setelah memarkirkan kendaraan.


Tapi setelah bertanya ke tukang parkir saya mendapat petunjuk. Dari gambar diatas kita berjalan lurus lalu belok ke kanan mengikuti jalan, belok kiri sampai mentok, lalu belok kiri lagi dan ikuti jalan setapak yang harus dilewati dengan hati-hati. Saat itu saya salah belok kanan sehingga saya hampir saja kesasar..hehe...untunglah ada penduduk lokal yang sepertinya adalah petani yang memberi saya petunjuk lokasi air terjun coban talun.



Saya melewati jalanan setapak yang sepi. Rombongan saya ada 4 orang, jadi setidaknya masih rame...hehe...saat kami berjalan situasi benar-benar sepi. Semua sudah lelah karena tidak kunjung menemukan air terjun nya. Saya mulai kawatir kalau kami kesasar..hehe...tetapi untunglah kami bertemu dengan sepasang kekasih yang telah kesasar, Jadi kami tidak ikut kesasar terlalu jauh...hehe..lalu kami memutar arah kembali mencari jalan. 



Akhirnya setelah berjalan agak jauh kami menemukan jalan yang tadi kami lewati. Karena kami awalnya pikir itu bukan jalannya, disebabkan kondisi jalan benar-benar rimbun dan terjal. Jadi pemimpin rombongan kami memutuskan untuk berjalan terus untuk mencari jalan yang lebih aman, Tapi malah kesasar..hehe...

Setelah masuk jalan itu kondisi jalan semakin berbahaya. Saya dan teman sampai terpeleset. Tetapi lelah dan perjuangan kami semakin bersemangat karena suara air terjun coban talun semakin jelas terdengar sekaligus air terjun pun mulai terlihat oleh pandangan mata.


Kamipun semakin bersemangat untuk menembus medan yang sulit, sampai saya terpeleset lagi...hehe...dan akhirnya kami sampai. Tapi masih sampai bagian agak bawah sehingga jauh belum terlalu dekat dengan air terjun. Saya melihat bahwa kolam penampungan limpahan airnya tidaklah dalam. Padahal ketinggian air terjun Coban Talun cukup tinggi, menurut taksiran saya sekitar 50 meter. namun debit air yang tidak begitu besar mungkin menjadi alasan mengapa kolam penampungan limpahan airnya tidaklah dalam. Kekurangan ini tentunya menjadi suatu kelebihan karena anak-anak bisa bermain air dengan leluasa di kolam penampungan tersebut. Air jernih dan dingin mengalir di sungai yang dangkal, memang cukup mengundang anak-anak untuk bermain-main.


Narsis dikit...hehe
Namun membawa anak-anak apalgi nenek atau kakek  ke lokasi ini, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan lagi, dikarenakan kondisi jalan yang curam dan kondisi jalan tebingnya yang tidak bagus akan menjadi hambatan tersendiri, terutama saat perjalanan baliknya. Dengan kondisi jalan yang bisa dibilang buruk tersebut effort untuk mendaki jadi lebih sulit, bahkan tak jarang pendakian dilakukan dengan jalan merangkak agar tidak tergelincir. Sehingga bila membawa anak-anak dikuatirkan akan mengalami kerepotan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan anak-anak saat mendaki tebing tersebut dalam perjalanan balik ke lokasi parkir.

Secara keseluruhan tidak ada yang istimewa di lokasi wisata ini. Nampaknya hanya mereka yang senang berkemah atau pecinta alam yang cocok datang kelokasi ini dikarenakan medannya yang cukup sulit untuk bisa dibilang sebagai wisata keluarga. Pembenahan kondisi jalan menuju air terjun nampaknya mutlak perlu segera dilakukan bila ingin meningkatkan jumlah pengunjung. Bila hal itu dilakukan, setidaknya itu akan memudahkan bagi pengunjung untuk mendatangi lokasi air terjun tanpa merasa was-was tergelincir seperti saya saat menaiki atau menuruni tebing. Tapi secara pribadi saya menikmati perjalanan ini karena perjuangan dan keindahan alamnya mampu menghipnotis saya untuk melupakan berbagai masalah.




Saat berada dekat dengan air terjun hati-hati jika menginjak batu yang ada disana. Saya sampai tergelincir dan HP saya pun basah karena terjatuh. Jangan lupa juga mengamankan kamera, karena dengan jarak sedekat ini cukup untuk membuat basah sama seperti kondisi saat terkena hujan yang lebat.


Lokasi : Des. Sumbergondo, Kec. Bumiaji, Kot. Batu, Jawa Timur